HFH

Blog Berita Paling Lengkap Tentang Olahraga

Adu Penalti Dikritik! Arsenal Vs MU dengan Teknik Raya

Adu Penalti Dikritik! Arsenal Vs MU dengan Teknik Raya

 

Adu Penalti Dikritik! Arsenal Vs MU dengan Teknik Raya

Arsenal harus merelakan kesempatan untuk melangkah lebih jauh di Piala FA setelah kalah dalam drama adu penalti melawan Manchester United pada Minggu malam (12/1/2025). Pertandingan yang berlangsung sengit selama 120 menit ini berakhir imbang 1-1, sebelum akhirnya ditentukan melalui adu penalti. Manchester United keluar sebagai pemenang dengan skor 5-3 IDNSCORE.

Kekalahan yang Menyesakkan: Arsenal Gagal Manfaatkan Keunggulan

Sejak menit pertama, laga ini berjalan penuh tensi. Manchester United berhasil unggul lebih dulu lewat gol Bruno Fernandes, namun Arsenal tidak tinggal diam. Gabriel Magalhães menyamakan kedudukan setelah melakukan aksi heroik di lini pertahanan lawan. Meski telah memanfaatkan keunggulan jumlah pemain setelah Diogo Dalot menerima kartu kuning kedua pada babak kedua, Arsenal gagal memanfaatkan momentum tersebut. Walaupun memiliki beberapa peluang emas, The Gunners gagal menyarangkan bola ke gawang hingga akhir waktu normal dan perpanjangan waktu.

Adu Penalti: MU Lebih Sempurna, Arsenal Gagal Mencetak Gol

Pada babak adu penalti, keunggulan mental dan eksekusi yang lebih tenang terlihat jelas dari pemain Manchester United. Seluruh eksekutor MU berhasil menjalankan tugas dengan sempurna, sedangkan Arsenal harus menelan pil pahit. Kai Havertz, yang ditugaskan sebagai penendang kedua Arsenal, melihat bola sepakannya digagalkan oleh Altay Bayindir, kiper Manchester United. Gagalnya Havertz menjadi penentu kekalahan Arsenal di laga ini.

Namun, bukan hanya kegagalan Havertz yang mencuri perhatian. Teknik David Raya, kiper utama Arsenal, dalam menghadapi adu penalti juga menjadi sorotan. Banyak yang mengkritik cara Raya menghadapi tendangan penalti dari pemain MU.

David Raya dan Teknik yang Mengundang Kritik

Dalam beberapa tayangan ulang, terlihat bahwa Raya cenderung bergerak lebih dulu sebelum bola ditendang. Taktik ini, yang dimaksudkan untuk membaca arah bola, malah berbalik merugikan karena eksekutor Manchester United menendang bola ke arah yang berlawanan dengan pergerakan Raya. Alhasil, tidak ada satu pun tendangan penalti yang bisa digagalkan oleh kiper asal Spanyol tersebut.

Teknik yang digunakan Raya pun memicu perdebatan. Apakah ini bagian dari strategi yang direncanakan, ataukah hanya sebuah reaksi insting yang tidak efektif? Beberapa kiper memang sering menggunakan gerakan ini untuk menekan mental penendang, namun tanpa penguasaan teknik yang tepat, hal ini justru bisa menjadi bumerang. Raya, yang seharusnya tampil dengan penuh kepercayaan diri, tampak kebingungan dan gagal merespons dengan cepat.

Evaluasi Perlu Dilakukan: Apakah Raya Layak Menjadi Kiper Utama?

Kekalahan ini bukan hanya soal adu penalti semata, namun juga menyisakan banyak pertanyaan terkait performa kiper Arsenal. Dalam perbandingan dengan Bayindir yang menunjukkan performa cemerlang, Raya seakan kehilangan ketenangan dan keyakinan diri yang dibutuhkan dalam situasi krusial seperti ini.

Kekalahan Arsenal yang sangat disayangkan ini harus segera dihadapi dengan evaluasi mendalam, terutama terkait posisi kiper utama. Apakah strategi yang diterapkan Raya perlu diperbaiki dalam latihan, ataukah ada kebutuhan untuk mempertimbangkan perubahan besar di posisi ini?

Ke depan, Arsenal harus segera bangkit dan memperbaiki segala kelemahan, baik dalam eksekusi penalti maupun strategi tim secara keseluruhan, agar dapat tetap bersaing di kompetisi lainnya musim ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *