Lee Wan Legenda ganda putra, Lee Wan Wah, menyuarakan keprihatinan atas padatnya jadwal turnamen BWF. Ia mengkhawatirkan beban yang terlalu berat bagi para pemain top dunia dapat berujung pada cedera dan penurunan performa MPO08.
Wan Wah mendesak BWF untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kalender turnamen guna menjaga keseimbangan antara kompetisi dan pemulihan para atlet.
BWF saat ini menyelenggarakan 30 turnamen dalam rangkaian Tur Dunia. Aturan yang berlaku mewajibkan 15 pemain tunggal putra dan putri terbaik dunia, serta 10 pasangan ganda putra dan putri terbaik untuk berkompetisi di seluruh turnamen Super 1000 (empat turnamen) dan Super 750 (enam turnamen).
Selain itu, para pemain top tersebut diharuskan mengikuti minimal dua turnamen Super 500 dari total sembilan turnamen yang tersedia. Meski demikian, mereka memiliki keleluasaan untuk tidak mengikuti seluruh turnamen Super 300 (sebanyak 11 turnamen).
Padatnya Jadwal Turnamen Ancam Masa Depan Pebulu Tangkis Top
Selain turnamen-turnamen dalam rangkaian Tur Dunia BWF, para pebulu tangkis dunia juga berlaga di ajang-ajang bergengsi lainnya seperti Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis (kecuali pada tahun penyelenggaraan Olimpiade).
Kejuaraan kontinental yang digelar oleh masing-masing federasi benua, serta turnamen beregu beregu campuran seperti Piala Thomas dan Uber yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali, dan Piala Sudirman.
Legenda ganda putra dunia, Lee Wan Wah yang pernah menduduki peringkat satu dunia bersama Choong Tan Fook pada dekade 2000-an, menyampaikan kekhawatirannya terhadap padatnya jadwal turnamen bulu tangkis saat ini.
Ia memperingatkan bahwa beban pertandingan yang terlalu berat dapat meningkatkan risiko cedera serius bagi para pemain top dunia, yang pada akhirnya dapat memperpendek usia karier mereka.
Lee Wan Wah Desak BWF Ubah Jadwal Turnamen, Prioritaskan Kesehatan Atlet
Mantan pemain nomor satu dunia ganda putra, Lee Wan Wah, yang kini menjabat sebagai pelatih ganda putra tim Jepang, mendesak Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) untuk melakukan peninjauan ulang terhadap kalender turnamen BWF World Tour.
Ia menekankan pentingnya melibatkan para pemain elite dalam proses pengambilan keputusan terkait jadwal turnamen, dengan tujuan mencapai keseimbangan antara intensitas kompetisi dan waktu pemulihan para atlet.
Jadwal BWF World Tour saat ini terlalu padat. Prioritas utama seharusnya adalah menjaga kesehatan dan performa para pemain top. Adanya kasus cedera menjelang Olimpiade Paris yang terus meningkat, menunjukkan betapa ketatnya persaingan untuk meraih tiket menuju kejuaraan bulu tangkis.
Lee Wan Wah berpendapat bahwa BWF perlu menjalin dialog yang lebih konstruktif dengan para pemain top dunia untuk mencari solusi yang saling menguntungkan, sehingga dapat mengurangi risiko cedera dan memastikan kelangsungan karier para atlet.”
Wan Wah sadar akan pentingnya peran para pemain top dalam mempromosikan turnamen BWF World Tour dan menarik minat sponsor serta media. Namun, juga khawatir bahwa tuntutan yang terlalu tinggi kepada para pemain dapat berdampak negatif pada kesehatan dan performa mereka.
Beban kompetisi yang berlebihan berpotensi menyebabkan cedera dan kelelahan mental yang berkepanjangan, sehingga dapat mengancam karier para atlet.” BWF dihadapkan pada dilema klasik: bagaimana menjaga daya tarik turnamen tanpa mengorbankan kesehatan para atlet?
Padatnya jadwal turnamen, terutama bagi pemain top yang kerap melakoni lima pertandingan dalam seminggu selama tiga minggu berturut-turut, menjadi sorotan utama. Keseimbangan antara tuntutan komersial dan kesejahteraan atlet harus menjadi prioritas utama BWF.
Leave a Reply