Tiga Keputusan Tottenham Hotspur kembali menunjukkan taringnya dengan kemenangan telak 4-1 atas West Ham United dalam lanjutan Liga Premier. Pertandingan yang berlangsung sengit ini menyajikan sejumlah momen menarik dan menjadi bukti nyata dari perkembangan pesat tim asuhan Ange Postecoglou. Sejak peluit pertama berbunyi, Tottenham langsung mengambil inisiatif serangan LGOACE.
Permainan cepat dan agresif yang menjadi ciri khas tim asuhan Postecoglou membuat pertahanan West Ham kerepotan. Gol pembuka yang dicetak oleh Dejan Kulusevski semakin mengukuhkan dominasi Spurs.
Pemain asal Swedia ini tampil luar biasa dengan pergerakan tanpa bola yang cerdas dan penyelesaian akhir yang klinis. Kemenangan telak ini tidak lepas dari solidnya lini tengah Tottenham. Yves Bissouma tampil sebagai kreator permainan yang sangat efektif.
Kemampuannya dalam menguasai bola dan memberikan umpan-umpan akurat menjadi kunci keberhasilan tim. Selain itu, gol bunuh diri Alphonse Areola semakin mempermalukan pertahanan West Ham dan membuat kedudukan semakin jauh.
Tiga Keputusan Gol Bunuh Diri Areola Jadi Sorotan Utama, Keputusan VAR Bikin Geger Tottenham
Banyak orang berspekulasi tentang keputusan Liga Primer dan pertandingan di Stadion Tottenham Hotspur. Gol ketiga Spurs, yang merupakan gol bunuh diri Areola, adalah salah satu keputusan yang paling menonjol selama pertandingan.
Pada awalnya, bek tengah itu dianggap melakukan gol bunuh diri setelah tendangan Son membentur bek West Ham Jean-Clair Todibo. Namun, rekaman ulang menunjukkan bahwa Areola menyentuh bola dengan sangat baik, dan kiper Hammers itu kemudian diberi tanda di balik namanya.
Pada Sabtu sore, akun Match Centre Liga Primer di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, menulis, “Panel akreditasi gol telah memutuskan gol ketiga Tottenham Hotspur sebagai gol bunuh diri Areola.”
Tiga Keputusan The Hammers Murka Atas Putusan Kontroversial VAR Soal Handball Udogie
Laga panas antara Tottenham Hotspur melawan West Ham United di London Stadium ini juga diwarnai drama besar. Pada menit ke-62, The Hammers mengajukan klaim keras akan adanya handball yang dilakukan oleh bek Destiny Udogie, di dalam kotak penalti. Para pemain dan suporter West Ham pun langsung meraung meminta hadiah penalti.
Wasit Andy Madley yang memimpin pertandingan tampak berpikir panjang sebelum akhirnya memutuskan untuk melanjutkan permainan. Keputusan sang pengadil lapangan ini kemudian diperkuat oleh tinjauan Video Assistant Referee (VAR) yang dipimpin oleh Chris Kavanagh.
Melalui akun Match Centre Liga Primer, dijelaskan bahwa VAR menganggap lengan Udogie berada dalam posisi yang wajar dan tidak sengaja menghalangi bola. “Keputusan wasit untuk tidak memberikan penalti atas potensi handball terhadap Udogie telah diperiksa dan dikonfirmasi oleh VAR, yang menganggap lengannya berada di dalam bodyline,” tulis akun tersebut.
Banyak pihak yang merasa bahwa insiden tersebut layak diberikan hadiah penalti, mengingat posisi tangan Udogie yang dianggap mencurigakan. Namun, tidak sedikit pula yang berpendapat bahwa keputusan VAR sudah tepat, karena tidak ada bukti yang cukup kuat untuk menjatuhkan hukuman penalti.
Tiga Keputusan Keputusan VAR Pecah Belah Fans Usai Singkirkan Kudus dari Lapangan
Pertandingan antara Tottenham Hotspur dan West Ham United juga oleh insiden kontroversial yang melibatkan bintang muda The Hammers, Mohammed Kudus. Insiden ini bermula dari sebuah benturan keras di tengah lapangan yang melibatkan Kudus dan seorang pemain Tottenham.
Awalnya, wasit hanya mengeluarkan kartu kuning kepada Kudus. Namun, setelah melakukan tinjauan melalui Video Assistant Referee (VAR), keputusan pun berubah drastis. Namun, setelah melihat tayangan ulang yang lebih detail, VAR menilai bahwa tindakan Kudus merupakan pelanggaran keras yang berpotensi membahayakan lawan.
Atas dasar rekomendasi VAR, wasit pun memutuskan untuk menaikkan kartu kuning menjadi kartu merah. Keputusan VAR ini tentu saja memberikan dampak yang signifikan bagi jalannya pertandingan. West Ham yang sedang berusaha bangkit harus bermain dengan 10 orang sejak babak kedua. Kehilangan seorang pemain sekelas Kudus tentu saja sangat merugikan bagi The Hammers.
Leave a Reply